Media Cakrawala NTB.Com - Kepolisian Sektor Woha Polres Bima Polda NTB akhirnya berhasil menangkap terduga pelaku pelecehan seksual yang terjadi di Pasar Tente Kecamatan Woha Kabupaten yang terjadi pada Rabu (15/01/25) Pukul 08.00 Wita kemarin.
Terduga asal Desa Onggol Kecamatan Bondo Kodi Sumba Barat, NTT berinisial NA (L/27) ini diamankan bersama rekan seasalnya, SN (L/30).
Meski sempat kucing-kucingan dengan polisi yang intens memburunya, namun kalah cekatan dengan Tim yang dipimpin langsung oleh Kanit Intelkam Polsek Woha Aipda Andi Maulana dan Aipda Safrudin Kanit Samapta Polsek Woha di kendalikan langsung oleh Kapolsek AKP Sudirman SH
Alhasil, terduga terdesak dan terpaksa menyerahkan diri bersama rekannya kepada petugas pada Kamis (16/02/25) Pukul 12.30 saat bersembunyi di salah satu rumah kontrakan warga Sumba di Kecamatan Sape Kabupaten Bima.
Setelah petugas menyisir tiap rumah kontrakan di kompleks pemukiman warga asal Sumba, niatnya untuk melarikan diri lewat jalur lautpun akhirnya digagalkan.
"Alhamdulillah, setelah melakukan penyelidikan dan pencarian yang intensif terduga akhirnya berhasil diamankan tanpa perlawanan di Kecamatan Sape Kabupaten Bima," ungkap Kapolres Bima AKBP Eko Sutomo, S.I.K, M.I.K dalam keterangan tertulis resminya.
Kapolres AKBP Eko Sutomo menyatakan, bahwa penangkapan terduga asusila ini telah dijadikan atensi oleh pihaknya sejak awal perkara.
Syukurnya, selang sehari pasca buron terduga akhirnya berhasil diamankan untuk diproses secara hukum lebih lanjut.
Sebelumnya, kasus asusila ini sempat memicu reaksi spontan dari keluarga korban yang mengakibatkan timbulnya insiden.
Untungnya pihak Kepolisian Resor Bima cepat tanggap dalam mengantisipasi timbulnya kerusuhan ataupun kecenderungan terjadinya konflik bernuansa SARA.
Pihak Kepolisian bersama pemerintah setempat dengan segera mengevakuasi warga pendatang asal Pulau Sumba NTT di lingkungan kejadian perkara.
"Jadinya, tidak sempat ada kerusuhan. Hanya aksi spontan keluarga korban," tegasnya.
Dirinya menghimbau kepada masyarakat agar tetap bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing, khususnya kepada keluarga korban agar mempercayakan sepenuhnya penyelesaian kasus terkait kepada pihak kepolisian.
Selain itu Kapolres AKBP Eko Sutomo juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh adanya hoaks yang beredar baik di masyarakat maupun lewat Media Sosial.
AKBP Eko Sutomo juga menjelaskan pihaknya masih melakukan pemeriksaan mendalam terkait peran masing-masing terduga yang diamankan.
"Terkait keterlibatan Kedua terduga masih dilakukan penyelidikan oleh penyidik". Tegas Kapolres
"Gunakan kaidah cek, ricek, crosscek dan Final ricek jika mendapati informasi yang sensitif," terangnya.
serta mengajak untuk bijaksana menggunakan media sosial.
"Kita juga harus bijak menggunakan media sosial. Jangan yang penting posting, tapi postinglah yang penting. Posting untuk mengedukasi," pungkasnya.(Red).
COMMENTS